Aksi Kamisan yang dilakukan para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan para keluarga korban tetap berlangsung di depan Istana Merdeka. Beberapa wilayah Jakarta yang dikepung banjir hari ini tak menyurutkan semangat mereka menyuarakan HAM.
Boediono (70) salah satu korban penculikan di masa Suharto memimpin aksi kamisan bersama puluhan orang lainnya. Menurutnya banjir tak menjadi halangan untuk mendatangi istana. "Banjir itu masalah kecil. Dulu lebih susah ke mana-mana. Masalah besar itu dulu, waktu Orde Baru," ujarnya.
Aksi Kamisan adalah diam depan Istana dengan mengenakan pakaian hitam dan payung hitam. Aksi ini dilakukan setiap hari Kamis sore. Mereka juga membentangkan spanduk hitam beruliskan "2014, Jangan Pilih Presiden Pelanggaran HAM". Hari ini adalah Aksi Kamisan yang ke-290 kali.
Terlihat istri aktivis HAM Munir yakni Suciwati, Koordinator Kontras Hariz Ashar, keluarga korban pelanggaran HAM, hingga korban penggusuran 2001. Tuntutan mereka masih sama dari tahun ke tahun. Mereka menuntut keadilan para korban HAM dan meminta pelakunya diproses hukum. "Dari tahun ke tahun tuntutan kami tidak pernah didengar. Berharap mereka bisa tergugah hatinya melihat kita di sini," ujar Dyah Mulyati korban penggusuran 2001.
0 komentar:
Posting Komentar