Permaisuri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hemas meluncurkan varian teh baru produk PT Unilever Indonesia Tbk di Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Peluncuran produk itu diwarnai dengan Festival Kuno lan Kini (Masa Lalu dan Masa Kini) yang berlangsung sampai Sabtu malam.
"Saya menyambut dengan senang hati diselenggarakannya Festival Kuno lan Kini, khususnya dalam tata cara dan tradisi minum teh," kata GKR Hemas. Festival Kuno lan Kini, menampilkan paduan sajian seni masa lalu dan masa kini, antara lain wayang hip hop, tari minum teh, jatilan, dan calung.
Rangkaian festival dibuka oleh prajurit Keraton Yogyakarta, dan diakhiri dengan sajian musik dari musisi Katon Bagaskara. Menurut Brand Manager Sariwangi, Melinda Savitri, produk baru dari Unilever itu terinspirasi dari tradisi minum teh di masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang senang pada aroma melati.
Menurut GKR Hemas, tradisi minum teh masih terpelihara di Yogyakarta. Di Cepuri kompleks Keraton Yogyakarta ada sebuah bangunan yang disebut Patehan. Ini merupakan tempat khusus sebagai ruangan meracik dan menyeduh minuman teh untuk raja, keluarga, dan tamunya.
Duta Produk (Brand Ambasador) Sari Melati, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro, putri bungsu raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, menuturkan, tradisi minum teh di Yogyakarta memang amat kuat.
Masyarakat Yogyakarta, termasuk keluarga Keraton Yogyakarta, setiap hari bisa lebih dari dua kali meminum teh, terutama yang beraroma. Peluncuran Sari Melati juga diwarnai dengan diskusi (talkshow) tentang tradisi minum teh dan kemasyarakatan, dengan pembicara GKR Bendoro, Melinda Savitri, dan Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Ari Sudjito.
0 komentar:
Posting Komentar