Paguyuban Suku Lamaholot

Paguyuban suku Lamaholot di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan balai pertemuan. Balai tersebut dibutuhkan untuk kegiatan belajar anak-anak Lamaholot. Balai itu juga bisa dimanfaatkan untuk pentas seni budaya Lamaholot (Flores Timur, Lembata, dan Alor), pusat belajar para mahasiswa atau pelajar, dan bisa disewakan untuk acara-acara pesta.

Tokoh masayarakat Lamaholot Johb Tuba Helan menjelaskan, suku Lamaholot merupakan salah satu suku terbesar di NTT. Mereka memiliki aneka budaya dan tradisi. "Ada mas kawin dari batang gading gajah, moko, punya benda keramat seperti parang dan tombak peninggalan leluhur, dan tradisi tenun ikat serta kebiasaan mengonsumsi emping jagung tradisional. Semua ini dimiliki warga suku Lamaholot," tutur Helan.

Ia mengatakan, untuk membangun balai tersebut masyarakat Lamaholot bisa mengumpulkan uang dari hasil arisan setiap pekan atau bulan. Mereka yang menangarisan wajib menyumbang Rp 100.000 atau Rp 200.000 per orang, atau sesuai kesepakatan kelompok.

Menurut Helen, tidak hanya untuk warga suku Lamaholot, tetapi bisa juga dibangun balai budaya Manggarai, Timor, dan Rote Ndao. "Kupang ini pusat provinsi. Kalau mau lihat hal-hal khas Lamaholot, Manggarai, Timor, dan lainnya cukup ke balai budaya itu," katanya.

Anda sedang membaca artikel Paguyuban Suku Lamaholot dan artikel ini url permalinknya adalah http://discbox.blogspot.com/2013/01/paguyuban-suku-lamaholot.html
Semoga artikel Paguyuban Suku Lamaholot ini bisa bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar