Sejumlah ruas jalan antara kelurahan dan kecamatan di Kota Kupang, NTT, rusak. Aspal-aspal terkelupas, membentuk lubang dan kubangan air, di banyak lokasi. Perbaikan jalan hanya terjadi pada ruas utama yang disebut jalan negara. Di luar jalan negara, tidak ada. Bahkan, di sejumlah gang dan lorong, khususnya di permukiman baru, masih berupa jalan tanah, seperti wilayah kelurahan Liliba, Penfui, Kolhua, dan Kelurahan Alak.
Masyarakat yang berdiam di wilayah itu harus dengan susah payah menyetir kendaraan masuk dan keluar rumah. Direktur Yayasan Peduli Sesama NTT Kopong Udak di Kupang, mengatakan, sebagian warga terpaksa membangun secara swadaya, tetapi memasuki musim hujan, banjir menggerus jalan-jalan swadaya itu sampai rusak.
Ia mengatakan, mesti anggaran terbatas, pemkot harus membangun bertahap. "Pembangunan harus merata. Jangan karena ada rumah pejabat di kelurahan atau RT itu, ruas jalan dibangun beraspal seperti yang terjadi selama ini," kata Udak.
0 komentar:
Posting Komentar